Sabtu, 09 Oktober 2010

Program Naturalisasi Tetap Jalan Terus



ndb111.gif Peningkatan pembinaan pemain usia muda, dan perekrutan “pemain jadi” melalui jalur naturalisasi, adalah dua jalan yang tengah ditempuh oleh PSSI dalam rangka penciptaan timnas Indonesia yang dapat diandalkan di masa depan.

"Program peningkatan pembinaan pemain muda dan (program) maturalisasi itu bisa dilakukan seiring sejalan, asal sama-sama fokus," ungkap Wakil Ketua Umum PSSI, Nirwan Dermawan Bakrie.

Menurut Nirwan D. Bakrie, dua program pembinaan jangka panjang dan jangka pendek PSSI ini jalannya memang tidak akan mulus. Ada yang pro, tetapi mungkin saja lebih banyak yang kontra, khususnya menyangkut program naturalisasi. Namun, wakil ketua umum PSSI yang langsung membawahi Badan Tim Nasional (BTN) dan Badan Liga Indonesia (BLI) itu mengingatkan di mana pun juga yang namanaya program itu pasti memiliki dinamika.

"Program pengiriman pemain Primavera dulu juga tidak mulus, tetapi namanya juga usaha, tetap kita jalankan. Begitu juga dengan pelatihan tim di Uruguay, sudah hampir tiga tahun ini berjalan, dan sekarang mulai kelihatan hasilnya karena beberapa pemain muda kita ada yang dipromosikan ke klub-klub besar di sana," jelas Nirwan D Bakrie, saat menyaksikan pertandingan timnas Indonesia vs Uruguay Jumat (8/10) malam lalu di SUGBK, Senayan.

Nirwan mengingatkan kembali bahwa tujuan dari pelatihan di Uruguay adalah untuki mencari figur-figur individui pemain yang dapat diandalkan, bukan tim. Walau demikian, katanya, kunci sukses program ini tentu saja tergantung pada keseriusan dan kerja keras dari masing-masing pemain.

Pentingnya peningkatan pembinaan pemain usia dini atau muda juga dikemukakan oleh pelatih timnas Uruguay Oscar Tabarez dalam keterangan persnya seusai pertandingan antara timnas Indonesia dengan Uruguay. Menurut Tabarez, PSSI harus lebih serius dan fokus dalam membina pemain muda sebagai calon pemain masa depan yang diandalkan.

Badan Tim Nasional (BTN) PSSI awal November ini akan memberangkatkan sebanyak delapan pemain ke Belanda dan Inggris untuk "menimba ilmu" paling tidak selama enam bulan. Ke-8 pemain saat ini masih menjajalani program latihan dan seleksi ketat di Indonesia Football Academ (IFA), satu-satunya akademi sepakbola di bawah naungan BTN PSSI yang membina pemain-pemain pilihan dari kelompok usia di bawah 15 dan 14 tahun.

Berkaitan dengan pemain naturalisasi, Nirwan D Bakrie mengisyaratkan, harus ada formula yang tepat untuk memantau kemampuan dan keseriusan dari calon-calon pemain naturalisasi tersebut. Karena itu, masyarakat juga harus menilai kemampuan mereka.

"Jadi tentu saja pemain-pemain (calon naturalisasi) itu harus mencoba tampil sebaik mungkin," jelas Nirwan.

Nirwan D.Bakrie melalui BTN PSSI masih mengupayakan untuk memainkan beberapa pemain "impor" yang keturunan Indonesia ini pada pertandingan persahabatan internasional lainnya. Salah satu formulanya adalah melalui pertandingan persababatan antara tim Indonesia Selection dengan Malaysia Selection, yang kini tengah dijajaki.

Di sisi lain, BTN PSSI masih berupaya segera mendatangkan Sergio van Dijk, pemain Belanda keturunan Indonesia yang merumput di Adelaide United FC dan kini tengah ikut seleksi pemain untuk Leicester City.

Menurut keterangan, Ketua BTN PSSI Iman Arif sudah berada di Bangkok untuk mlihat tes yang dijalani Sergio Van Dijk sekaligus ujicoba klub Divisi I Liga Inggris tersebut dengan timnas Thailand.(adi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar